Review Film Maze Runner: The Scorch Trials (2015)

Maze Runner: The Scorch Trials (2015)

Film adaptasi yang bergenre Petualangan Fiksi-Ilmiah yang berasal dari Amerika Serikat. Film ini merupakan seri kedua dari film The Maze Runner. Alur cerita film ini bermula ketika sekelompok gladers yang berhasil lolos dari labirin (Thomas dan kawan-kawan) harus melewati tahap kedua yang diberikan oleh organisasi WCKD. Pada film kedua ini juga mulai bermunculan tokoh perempuan yang awalnya mayoritas hanya berasal dari tokoh laki-laki.


Director:

Wes Ball

Screenwriter:

T.S. Nowlin

Producer:

  • Ellen Goldsmith-Vein
  • Wyck Godfrey
  • Marty Bowen
  • Lee Stollman
  • Joe Hartwick Jr.

Executive Producers:

  • Lindsay Williams
  • Eddie Gamara
  • Wes Ball
  • T.S. Nowlin

Casts:

  • Dylan O'Brien as Thomas
  • Kaya Scodelario as Teresa
  • Thomas Brodie-Sangster as Newt
  • Giancarlo Esposito as Jorge
  • Ki Hong Lee as Minho
  • Aidan Gillen as Janson
  • Barry Pepper as Vince
  • Patricia Clarkson as Ava Paige
  • Lili Taylor as Mary Cooper
  • Dexter Darden as Frypan
  • Nathalie Emmanuel as Harriet
  • Alexander Flores as Winston
  • Jacob Lofland as Aris
  • Katherine McNamara as Sonya
  • Rosa Salazar as Brenda
  • Alan Tudyk as Marcus (credited as "Blondie")

Production Company:

  • Gotham Group
  • Temple Hill Entertainment
  • TSG Entertainment

Released date:

September 18th, 2015 (United States).

Duration:

131 minutes

Country:

United States


Orientation:

Jika pada film The Maze Runner adalah "escape" movie, maka pada Maze Runner: The Scorch Trials merupakan "road" movie, dimana pada film tersebut tidak hanya memberikan gambaran beberapa lokasi, namun sequel ini menyajikan gambaran kota-kota yang hancur, senyawa yang steril, dan komunitas yang dalam keadaan darurat. 

Pada sequel film ini, cerita lebih berfokus Thomas dan kawan-kawan setelah dievakuasi oleh sebuah organisasi ke sebuah markas dengan menggunakan helikopter, ia dan kawan-kawannya berpetualang untuk melarikan diri dari organisasi WCKD. Saat di markas tersebut, mereka diberikan baju ganti, makanan, tempat tinggal, dan setiap paginya mereka akan dipanggil oleh petugas di sana untuk dikirimkan ke tempat aman. Thomas melihat aktivitas di sana dan ia merasa ada yang janggal. Ia juga melihat anak-anak merasa senang berada di sana, kecuali seorang anak pendiam yang bernama Aris.

Thomas dan Aris pun dekat, kemudia mengajak Thomas untuk melihat sesuatu melalui ventilasi udara dan mereka sadar bahwa anak-anak yang dipanggil oleh petugas tidaklah dikirim ke tempat yang aman, melainkan masih di dalam markas yang merupakan bagian dari organisasi WCKD.

Hal yang mereka berdua lihat di sana adalah, semua anak yang dipanggil dan dibawa ke sebuah ruangan dimana pada tubuh mereka akan dipasang alat penyedot cairan tubuh. Hal yang tidak beres itupun segera ditindaklanjuti oleh Thomas agar hal tersebut tidak terjadi pada kawan-kawannya. Ia kemudian berinisiatif untuk kabur dari markas tersebut bersama kawan-kawannya menuju tempat atau area yang disebut sebagai The Scorch.

Menyadari bahwa Thomas dan kawan-kawannya mencoba kabur, sempat terjadi proses kejar-kejaran yang menegangkan, hingga akhirnya Thomas dan yang lain berhasil kabur dan menemukan sebuah tempat seperti toko di gurun yang tidak berpenghuni.

Anak-anak yang ikut serta dalam pelarian tersebut masuk dan mengambil barang persediaan yang mereka butuhkan. Saat mereka melihat-lihat kondisi di dalam toko itu, tiba-tiba mereka diserang oleh sesosok manusia yang menyerupai zombie.

Zombie tersebut adalah manusia yang terinfeksi oleh suatu penyakit yang berasal dari virus flare dan menjadi crank. Kejadian itupun menyebabkan adanya aksi kejar-kejaran antara Thomas dan kawan-kawan dengan sekumpulan manusia yang terinfeksi.


Evaluation:

Berdasarkan film seri kedua dari The Maze Runner, film ini mempunyai alur cerita yang lebih menegangkan dan terus meningkat seiring berjalannya alur cerita dari awal hingga akhir. Durasi dalam film ini adalah 131 menit dan penonton seperti diajak untuk berpetualang bersama Thomas dan kawan-kawan serta merasakan ketegangan yang mereka alami selama proses melarikan diri. Film ini juga menyajikan teknik cinematography yang cukup apik dengan pengambilan video yang cepat diiringi dengan latar musik yang mendukung rasa tegang.


Interpretation:

Pada seri kedua Film The Maze Runner, film ini menyajikan efek visual dari kota-kota yang hancur dengan sangat apik, selain itu juga banyak efek visual yang cukup seram seperti tampilan manusia yang terinfeksi virus yang disebut cranck, keadaan kota yang hancur atau bisa dikatakan sebagai kota mati (terbengkalai) dan hamparan gurun pasir yang gersang juga menambah kesan menyeramkan. Penontonpun akan dibuat tegang dengan banyaknya kemunculan crank yang menyerupai zombie dan menambah kesan jumpscare yang akan membuat penonton kaget saat melihatnya. Kemunculan karakter baru juga menambah daya tarik dalam film Maze Runner: The Scorch Trials ini seperti Aris, Brenda dan Jorge karena ketiga tokoh ini memiliki peran yang cukup penting dalam seri kedua ini. 


Summary:

Secara menyeluruh, film ini sangat menarik bagi penggemar film yang bergenre sci-fi dan menyukai film yang alur ceritanya menegangkan namun juga membuat penasaran. Pada film Maze Runner: The Scorch Trials ini alur cerita yang dibawakan sungguh tidak dapat ditebak dengan mudah dan menambah kesan menarik yang akan disukai oleh penggemar film yang genre misteri. Banyak pelajaran yang bisa diambil pada film ini diantaranya adalah sebagai teman kita tidak boleh melihat seseorang dari sampulnya saja karena akan ada scene dimana kalian akan dikejutkan oleh karakter yang terlihat baik justru menghianati dan sifat waspada perlu kita miliki kepada siapa saja. Selain itu pesan yang bisa kita ambil dari film ini juga adalah sifat tolong menolong dimana kalian tidak bisa meninggalkan teman yang sudah banyak berkontribusi dalam hidup kalian dan saat ia sedang dalam keadaan sulit kalian perlu untuk membalas budi kepadanya. Hal itu penulis temukan saat menonton film ini. 

Comments

Popular posts from this blog

Bagaimana Membangun Citra Lembaga Kursus Bahasa yang Lebih Baik?

Review Lima Website Teratas tentang Film Fiksi-Ilmiah

Review Film Vesper (2022)