Review Film The Maze Runner

The Maze Runner

Film The Maze Runner adalah salah satu film action yang cukup menarik untuk ditonton dan digemari oleh kalangan remaja hingga dewasa. Film yang bergenre science-fiction ini juga sangat menghibur. Berikut adalah review dari film yang berjudul "The Maze Runner".


Director:

Wes Ball

Producer:

  • Ellen Goldsmith-Vein
  • Wyck Godfrey
  • Marty Bowen
  • Lee Stollman

Casts:

  • Dylan O'Brien as Thomas
  • Kaya Scodelario as Teresa
  • Thomas Brodie-Sangster as Newt
  • Will Poulter as Gally
  • Ki Hong Lee as Minho
  • Dexter Daren as Frypan
  • Patricia Clarkson as Ava Paige
  • Nathalie Emmanuel as Harriet
  • Giancarlo Esposito as Jorge
  • Aidan Gillen as Janson
  • Walton Goggins as Lawrence
  • Jacob Lofland as Aris
  • Katherine McNamara as Sonya
  • Barry Pepper as Vince
  • Rosa Salazar as Brenda

Production Company:

  • Gotham Group
  • Temple Hill Entertainment
  • TSG Entertainment
  • Oddball Entertainment

Released date:

September 11th, 2014.

Duration:

113 minutes

Country:

United States


Orientation:

Maze Runner adalah film yang diadopsi dari sebuah novel karya James Dashner yang dibuat menjadi film dengan nama yang sama seperti di novel. Film ini bercerita tentang sekelompok orang yang mencoba mencari jalan keluar dari tempat yang disebut "Glade" dengan melewati labirin yang di dalamnya banyak berbagai rintangan dengan berbagai macam makhluk yang disebut sebagai "Grievers".


Evaluation:

Film ini menceritakan seorang laki-laki bernama Thomas yang terbangun di sebuah lift bawah tanah dengan keadaan tidak mengingat hal apapun termasuk tentang identitasnya sendiri. Adapun sekelompok laki-laki muda yang menyambutnya ketika ia membuka matanya dan melihat sekelilingnya lahan rumput yang disebut "Glade" dan dikelilingi oleh dinding batu yang tinggi. Setiap bulan, akan ada laki-laki datang dari lift bawah tanah tersebut. Semua laki-laki di sana disebut "Gladers" sudah membentuk suatu kalangan masyarakat yang mempunyai tugasnya masing-masing. Mereka sudah berada di sana kurang lebih selama tiga tahun.

Alby, ketua mereka yang juga merupakan orang pertama yang tiba di "Glade" dan mengatakan bahwa semua laki-laki di "Glade" akan mengingat nama mereka, namun tidak dengan masa lalunya. Mereka mempelajari bagaimana labirin di sana bekerja agar dapat menemukan jalan keluar. Setiap siang hari, para pelari akan mencari jalan keluar dari labirin, namun mereka harus kembali sebelum malam hari tiba dimana pintu labirin akan tertutup otomatis. Apabila sampai malam hari tiba dan pelari belum tiba, maka tidak ada yang selamat jika bermalam di dalam labirin pada malam hari karena adanya “Griever”, yang merupakan makhluk berbahaya yang hidup di dalam labirin.

Kemudian, kondisi di dalam “Glade’’ saat suatu hari tiba seorang perempuan di lift bawah tanah yang bernama Teresa sebagai orang terakhir di “Glade”. Suatu hari, ketua mereka (Alby) disengat oleh seekor “Griever” dan Thomas pun menggantikan posisi Alby sebagai pelari dan ia menjadi partner Minho. Mereka berdua bersama-sama mencari jalan keluar dari labirin tersebut.


Interpretation:

Karakter yang dimainkan oleh setiap pemarin sangatlah apik. Alur cerita yang dibawakan cukup sesuai dengan peran yang mereka mainkan dalam film ini. Namun, film ini akan lebih hidup dan menarik apabila momen romantis bisa ditampilkan lebih banyak karena seperti yang kalian tahu bahwa film romantic banyak menarik minat penonton khususnya kaum hawa.

Ada beberapa bagian dari film juga yang masih membuat bingung, khususnya penjelasan mengenai penyakit yang diderita oleh sebagian besar masyarakat di sana disebabkan oleh apa dan bagaimana penyebarannya tidak dijelaskan dalam seri The Maze Runner. Lalu apakah aka nada penjelasan pada seri lainnya? Silahkan disimak untuk review film #2 nanti ya.


Summary:

Menurut penulis, film ini adalah salah satu film fiksi spekulatif yang membahas tentang pengaruh sains dan teknologi yang diimajinasikan sangatlah bagus. Film ini juga memberikan insight baru tentang bagaimana kita memperjuangkan hidup yang kita miliki dengan keterbatasan fasilitas yang ada dan bagaimana sikap yang harus kita berikan kepada orang lain yang belum tentu menghargai maksud baik yang kita sampaikan, serta pesan moral lainnya yang disampaikan dalam film ini. 

Pesan moral yang sangat penting di sini juga adalah bagaimana cara kita bersikap kepada orang lain yang berbeda ras dengan kita. Di situ adalah poin penting yang penulis fokuskan dimana kita tidak boleh melakukan tindakan diskriminasi dengan orang yang berbeda ras, agama, bahasa, atau bahkan warna kulit. Dapat kita ambil contoh dalam film ini yaitu Thomas, Minho, dan Alby yang dimana mereka mempunyai latar belakang yang berbeda, ras, dan warna kulit yang bereda pula. 

Penulis sangat menyarankan pembaca bisa menonton film ini sebagai salah satu film yang ada di daftar tontonan kalian yaa. Semoga membantu.

Comments

Popular posts from this blog

Bagaimana Membangun Citra Lembaga Kursus Bahasa yang Lebih Baik?

Review Lima Website Teratas tentang Film Fiksi-Ilmiah

Review Film Vesper (2022)